Home » , » Mengenal Vertical Garden atau Taman Vertikal

Mengenal Vertical Garden atau Taman Vertikal

Written By test on Tuesday, March 3, 2015 | 2:32 PM

Vertical Garden (VG) atau taman vertikal adalah tanaman dan elemen taman lain, baik softscape maupun hardscape , yang disusun dalam bidang vertikal. Di dalamnya bisa berisi tanaman dan elemen-elemen lain, semisal air terjun. Konsep ini sekarang banyak dikembangkan di kota-kota besar, utamanya karena ruang terbuka hijau yang makin terbatas. Tembok-tembok rumah kini bisa dibikin VG. Per meter persegi dinding bisa berisi 64 tanaman.
Fungsi VG sendiri tak ubahnya taman pada umumnya. Ia memberi tambahan oksigen, ruang hijau, serta mengurangi suhu udara. Satu-satunya perbedaan adalah VG tidak berfungsi sebagai penahan erosi. Prinsip VG mirip dengan hidroponik, yakni bertanam tanpa tanah. 

Struktur Utama
Struktur utama adalah rangka yang menjadi tumpuan atau landasan dari VG, rangka struktur umumnya terbuat dari baja ringan dengan standar ukuran dan jarang tertentu lalu dibuat semacam grid sampai memenuhi luasan bidang yang ingin dicover oleg VG. Fungsi dari rangka baja ringan ini adalah :
1. Memelihara dinding agar tidak lembab dan keropos
2. Mengalihkan beban VG dari dinding ke rangka baja ringan
Dalam prakteknya rangka baja ringan ini ada yang menempel ke dinding dan ada juga yang diinstal benar2 terpisah dari dinding, secara tampak keduanya akan terlihat seperti menempel dinding.
Lapisan Perantara
Di beberapa installer setelah rangkaian baja ringan dan sebelum sampai ke media tanam, rangka baja ringan terlebih dahulu ditutupi dengan polycarbonat atau PVC foam board, tujuannya untuk membuat dinding dan rangka baja lebih awet, tidak terkena rembesan air sisa siraman secara langsung dan terus menerus.
Media Tanam
Media VG yang banyak digunakan, dua di antaranya adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Velt sabut kelapa, yang dibuat dalam bentuk seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, lebih unggul dalam hal menyimpan air. Komponen semuanya dari dalam negeri, sementara geotextile masih impor, sehingga lebih mahal. Dalam hal ketahanan, geotextile lebih unggul bisa tahan 15 tahun, sementara sabut kelapa berkisar 8 tahun karena berbahan organik yang bisa lapuk.
Jenis Tanaman
Untuk membuat taman vertikal , jenis tanamannya bisa apa saja. Namun, meski semua jenis tanaman bisa ditanam untuk VG, tetap harus memerhatikan faktor lingkungan. Jika VG-nya outdoor , sebaiknya pilih tanaman outdoor , begitu pun untuk yang indoor . Hindari tanaman merambat karena tumbuh liar kemana-mana dan usia dewasanya tinggi. Pilih tanaman jenis semak dan bisa hidup bertahun-tahun.
Jenis tanaman yang digunakan untuk taman vertikal beragam. Akan tetapi terdapat beberapa kriteria, antara lain:
  •     Pilih tanaman yang memiliki bobot tidak terlalu berat.
  •     Pilih tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh rendah hingga menengah
  •     Hindari tanaman merambat dalam membuat vertical garden
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman yang memenuhi persyaratan di atas:
  1. Kuping gajah (Anthurium crystalinum), jenis yang biasa digunakan untuk taman vertikal adalah jenis yang berdaun kecil
  2. Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
  3. Lili paris (Chlorophytum comosum), Lili paris tahan terhadap matahari langsung dan tumbuh optimal di tempat yang ternaungi.
  4. Cryptanthus, cocok jika disandingkan dengan Bromeliaceae.
  5. Kucai, Bunga dari Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga lebar.
  6. Neoregelia, kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia adalah nama keluarga dari banyak genus tanaman. Jenis yang sering digunakan untuk taman vertikal antara lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah polus berujung rata, lalu Neoregelia carolinae dengan corak daun bergaris.
  7. Lipstik (Aeschynantus Radicans), daun tanaman ini berbentuk ginjal.
  8. Kadaka (Asplenium sp), terdapat berbagai jenis tanaman kadaka, Anda dapat memilih yang daunnya tidak terlalu panjang dan besar.
  9. Sirih Merah.
  10. Singonium, tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau dan putih. Tanaman ini mudah tumbuh 
Sistem Irigasi
Secara umum irigasi yang digunakan ada 2 yaitu irigasi tetes (drip irrigation) atau dengan metode sprayer. Sistem irigasi mutalk diperlukan sistem yang otomatis, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk sistem yang manual tapi untuk memastikan kebutuhan tanaman akan air terpenuhi maka kita perlu sistem irigasi yang otomatis menggunakan timer. Sistem irigasi yang otomatis non timer juga bisa dilakukan dengan menggunakan pompa yang terus berjalan seperti pompa akuarium lalu dengan volume kecil menetes di bagian tanaman atau media tanam secara  terus menerus. Air sisa siaraman yang tidak terserap bisa dibuang ke tanah atau ditampung lagi untuk kemudian digunakan lagi untuk mengairi VG, pada metode ini fungsi filter mutlak dibutuhkan.

Demikian secara garis besar penjelasan mengenai Vertical Garden, Taman Vertikal, atau dikalangan praktisinya sering disebut Vega, Semoga bermanfaat.
Sumber : tabloidnova.com, asbindo.org, tamanmurah.net

Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer - See more at: http://www.asbindo.org/tren/membuat-taman-vertikal-di-rumah#sthash.NSE8J8SW.dpuf
Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer - See more at: http://www.asbindo.org/tren/membuat-taman-vertikal-di-rumah#sthash.NSE8J8SW.dpuf
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Hewijizian Corp
Copyright © 2014. Yudi Hewij Story - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template Published by Hewijizian Corp
Proudly powered by Blogger