Latest Post

Prosedur Jumper Aki

Written By test on Friday, March 27, 2015 | 3:29 AM

Berikut adalah prosedur pada saat kita mengalami aki drop/soak, sebelumnya kita perlu tahu indikasi aki kita drop yaitu pada saat kita starter sudah tidak ada suara engine start sama sekali, hanya keluar suara tek..tek dan biasanya diikuti dengan lampu penerangan yang ikut mati. Kalau aki drop kita dapat meminta bantuan mobil teman atau tetangga untuk memancing (jump start) dengan cara menggunakan kabel besar (booster cable).
Berikut adalah prosedur Jumper Start
1.    Pastikan mobil yang mogok tidak menyalakan apapun (lampu, AC, tape, dsb), 
2.    Hubungkan kabel positif (+) ke terminal positif (+) accu yang soak.
3.    Hubungkan kabel positif (+) ke terminal positif (+) accu yang baik.
4.    Hubungkan kabel negatif (-) ke terminal negatif (-) accu yang baik. 
5.    Hubungkan kabel negatif (-) ke body atau rangka jauh dari posisi accu.
6.    Nyalakan mesin mobil yang Accu-nya baik sekitar 30 detik 
7.    Nyalakan mesin mobil yang Accu-nya soak.
8.    Setelah mesin sudah menyala, lepas hubungan kabel kebalikan dari langkah di atas.

Mengapa kabel negatif (-) dihubungkan ke body/frame mobil yang accunya soak dan harus jauh dari accu itu sendiri? Hal ini disebabkan karena accu yang soak mengeluarkan gas yang mudah terbakar, gas tersebut bisa tersulut oleh kontak (percik api) ketika kabel negatif (-) dipasang dekat dengan accu. Beberapa kejadian terjadi demikian hingga membakar wajah / anggota tubuh akibat gas yang terbakar.

Semoga membantu.
Sumber : Saft

Sofa Bed, Perpaduan Design dan Fungsi

Written By test on Thursday, March 26, 2015 | 12:59 AM

sumber : cadomodern.com
Sofa bed funiture yang makin digemari terutama di kota - kota besar seperti Jabodetabek, keterbatasan lahan di rumah atau apartemen menjadi alasan utama dimana fungsi sofa bed menjadi multi fungsi, menerima tamu, menonton tv dan tentu saja sebagai tempat tidur.

Dengan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi desain sofabed pun semakin banyak Produsen funiture berlomba - lomba menghadirkan funiture yang memenuhi selera konsumen, mulai dari yang umum dan sederhana sampai ke yang modern minimalis dan unik. Kekuatan design inilah yang bisa membawa ketertarikan konsumen di kalangan tertentu. Konsumen menegah atas tentu akan lebih tertarik dengan sofa bed yang "berbeda" agar kesan simple dan minimalis tidak membuat keberadaaan sofa ini hanya sebagai pelengkap tapi juga bisa untuk mempercantik ruangan.

sumber : homesthetic.com

Beberapa website bisa jadi inspirasi kita dalam menentukan sofa bed mana yang cocok untuk ruangan multi fungsi yang ada di rumah kita, bisa saja kita memilh daru unit yang sudah ada yang di display oleh beberapa toko funiture tapi untuk yang ingin memberikan kesan lebih pemilihan sofa yang modern dan unik menjadi suatu keharusan. yhw



Trans Studio Semarang atau TBRS, pilih mana?

Written By test on Monday, March 9, 2015 | 1:51 AM

Di Semarang kota yang sudah menjadi kota kedua saya ini sedang sedikit bergejolak terkait rencana Pemkot yang akan membangun kawasan bermain indoor terpadu dan modern Trans Studio. Harusnya rencana ini merupakan langkah luar biasa dan suatu kemajuan di kota ini ditengah stagnannya pembangunan pusat hiburan masyarakat, akan tetapi rencana yang bagus ini menjadi masalah ketika lokasi rencana pembangunan trans studio semarang itu berada di area bermain Wonderia dan kabarnya sampai ke area Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

Titik permasalahannya ada di TBRS, pegiat budaya kota Semarang memprotes keras rencana ini. Mereka menolak TBRS menjadi wahana bermain indoor milik Trans Corp, karena mengancam salah satu habitat seniman dan juga area terbuka hijau dimana di area tersebut terdapat pohon besar yang bersejarah. Menurut pendapat saya, penolakan ini wajar karena menyangkut habitat suatu komunitas tertentu dan solusi paling ideal adalah membangun Trans Studio hanya di areal Wonderia saja, pertanyannya apa lahannya cukup? apa investornya berkenan? Menurut Walikota Semarang, Pak Hendrar Prihadi,  dalam klarifikasinya menyatakan wahana indoor itu tidak akan memakan lahan yang ada di areal TBRS. Beliau juga menjelaskan, proses pemerintah kota melakukan persuasi investasi triliyunan ini secara lisan sudah memakan waktu kurang lebih setahun untuk sampai PT. Trans Ritel Property setuju berinvestasi di Semarang. Kesepakatan masih berbentuk komitmen belum sampai ke teknis, masih terbuka ruang untuk public hearing, diskusi dan lain -lain serta perlu diingat ide investasi ini juga merupakan aspirasi masyarakat Semarang yang mengeluhkan minimnya tempat hiburan dan wisata di kota Semarang. (sumber : http://bit.ly/1wSW6Nm)

Reaksi seniman dan sebagian masyarakat kota Semarang di sosmed memang perlu jadi perhatian, perlu dibuka ruang dialog secepat mungkin kepada seniman dan masyarakat agar isu ini tidak meluas kemana-mana. Apalagi isu ini sudah diangkat di sosmed dengan tagar #SaveTBRS, salah dalam menyikapi akan mudah tersebar dan isu-isu seputaran pembangunan Trans Studio Semarang yang masih belum terklarifikasi tersebut sudah terlanjur meluas. Investor tentu saja akan melihat reaksi ini, tidak ada satupun investor yang menginvestasikan dananya apalagi hingga triliyunan hanya untuk mendapat penolakan, yang akan berakibat pada kalkulasi bisnis mereka. Jika ini terjadi, menurut saya masyarakat Semarang akan sangat mengalami kerugian. Trans Studio sukses besar di kota-kota perintisnya (red. Bandung, Makassar) dan sangat berpengaruh pada dunia pariwisata kota tersebut.

Kota Semarang sendiri merupakan area yang strategis, masuk pada jalur pantura bagi arus lalu lintas dari arah barat menuju timur. Setiap orang yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju ke jawa timur pasti akan melewati kota ini, akan tetapi apakah ada daya tarik bagi para pemudik untuk mampir di kota ini?atau sebagian besar dari mereka cenderung masuk dan keluar tol serta melewati kesempatan untuk mampir di pusat kota Semarang seperti yang selama ini terjadi? ini terjadi karena memang daya tarik yang kurang dari kota ini. Dibandingkan dengan provinsi di jawa lainnya serta kota-kota di Jawa Tengah yang ada di sekitarnya, Semarang jelas ketinggalan. Bandingkan saja dengan Solo dan Jogja, yang memiliki tingkat kedatangan wisatawan yang jauh meninggalkan Semarang, ini terjadi karena kedua kota ini memiliki kerajaan/keraton dan memilih konsep yaitu sebagai kota sejarah dan budaya. Sedangkan Semarang sendiri sulit untuk menjadi kota budaya karena minimnya situs-situs bersejarah tanah air yang bisa memikat banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Sebenarnya sektor budaya dan sejarah cukup potensial disini, karena selain bangunan Lawang Sewu dan taman Sam Po Kong, Semarang punya komplek kota tua peninggalan Belanda yang lumayan fenomenal dan eksotis mengingat luasan dan berkumpulnya gedung - gedung tua tersebut dalam satu kawasan. Pada masanya Semarang terkenal dengan sebutan "Little Netherland" karena kawasan kota lama ini seperti miniatur pusat kota yang ada di negeri Belanda pada saat itu, akan tetapi semakin tingginya air rob, mahalnya investasi untuk "mengamankan" area ini dan minimnya fokus pemerintah menyebabkan area ini semakin hari justru semakin tenggelam dan tidak terawat. Padahal dalam imajinasi saya, saya membayangkan salah satu area di kawasan kota lama ini bisa dijadikan pusat kuliner dan area berekspresi seniman lokal seperti sebagai pusat pameran dan pementasan seni dan budaya, dengan dukungan sarana dan prasana yang memadai serta ornamen gedung2 tua dan lighting yang dipercantik, bisa dibayangkan betapa eksotisnya area ini. Akan tetapi kembali lagi investasi yang mahal untuk "mengamankan" area ini mungkin menjadi kendala utama. Dengan segala kondisi ini jika kota ini ingin terus maju dan berkembang, pilihan untuk menjadi kota budaya dan metropolitan tidak bisa dihindari.

Sebut saja Palembang, kota yang di tahuan 2000an awal tidak banyak pilihan dalam hal tempat hiburan, kadang masyarakat kota bingung harus menghabiskan waktu dimana, mall yang besar cuma satu sedangkan tempat hiburan malam semakin gencar, kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Anak muda disana saat itu mulai memandang "sebelah mata" orang yang ke pusat perbelanjaan satu-satunya tersebut, karena semua kelas masyarakat menuju kesana. mulai dari masyarakat biasa sampai yang kelas atas menuju tempat belanja dan hiburan tersebut dan ini dipandang "tidak berkelas" disana. Lambat laun anak muda mulai melirik tempat hiburan alternatif yang anti mainstream, misal tempat cafe remang, bilyard dan hiburan malam. Kondisi ini tentu tidak terlalu ideal bagi perkembangan anak muda disana, kehidupan ngemall dan makan di resto yang ada di mall tentu dipandang lebih "aman" dan "normal" dibandingkan alternatif yang ada. Maka dari itu, pemerintah setempat mau tidak mau harus memajukan kotanya agar peradaban kota tersebut juga ikut terjaga. Kembali ke Semarang, usaha yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam hal ini walikota untuk memberikan hiburan lebih bagi masyarakat Semarang patut diapresiasi, solusi mudahnya jangan ganggu TBRS atau kalaupun luasan lahan tidak mencukupi maka cari alternatif lain yang juga cukup representatif. Hubungan pengusaha dengan pemerintah saling membutuhkan, tapi yang perlu diketahui adalah hubungan ini tidak selalu penguasa (pemerintah) yang ada di atas, ada kalanya memang pemerintah yang butuh sehingga harus memfasilitasi syarat-syarat yang dibutuhkan oleh pengusaha. dalam kasus Trans Studio Semarang bisa kita nilai sendiri kalau posisi tawar pihak Trans Corp lebih tinggi, terlihat dari beberapa komentar dari pihak pemerintah Semarang.

Pada akkhirnya saya pribadi sebagai orang luar yang kebetulan merantau, beristri orang semarang dan memiliki rumah di Semarang, sangat berharap berbagai macam investasi hadir di kota ini. Jujur saja selama ini Semarang terlihat kurang menarik bagi orang luar dibandingkan dengan kota-kota utama lainnya di pulau Jawa. Sering sekali keluarga dan teman yang ada di palembang dan Jakarta menanyakan hal, Semarang ada apanya sih? bahkan ada yang menyamakan dengan kotanya gersang ya dan panas? Saya yang bukan orang Semarang asli saja cukup tersenyum kecut mendengarnya. Mereka bicara seperti itu karena memang belum pernah berkunjung ke Semarang dan kurangnya minat untuk memulai berkunjung, Semarang butuh treager lebih agar bisa memikat wisatawan lokal kesana. Menurut saya Semarang kota yang cukup eksotis, perbedaan level antara Semarang atas dan bawah membuat kota ini terlihat "seksi" di malam hari. Susanana kota Semarang bawah di malam hari yang dihadirkan mulai dari cafe mumer sampai dengan restauran berkelas cukup membuat saya berkesan dan nyaman untuk sekedar makan malam dengan keluarga dan kolega. Akan tetapi berkali-kali ganti kepemimpinan, dari saya kuliah sampai dengan sekarang praktis sedikit sekali perkembanganya, saya hanya bandingkan dengan Palembang yang di awal saya kuliah, Palembang tidak ada apa-apanya dibandingkan Semarang, tapi roda perekonimian berputar terutama sejak otonomi daerah diberlakukan, sekarang Semarang yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Palembang. Pembangunan mall besar dan berkelas yang sampai sekarang masih belum berhenti, perumahan elite, apartemen, jalan layang, underpass, pusat olahraga terlengkap standar internasional, bandara yang diperluas dan modern dan lain lain menjadi ukuran dalam melihat kemajuan sebuah kota metropolitan dan kemampuan Palembang menjadi kota metropolitan dengan tetap menjaga kualitas lingkungannya diakui secara nasional (). Jangan anti dengan pembaruan dan pembangunan, pahami iklim investasi di semarang, kalaupun ada protes sampaikan secara langsung ke pemerintah setempat, dahulukan dialog, jangan membuat gerakan-gerakan yang justru akan merugikan masyarakat Semarang itu sendiri. Berani berbeda dan tidak perlu sungkan dengan sepuh-sepuh yang ada, semata-mata untuk kemajuan Semarang.

Perlu diingat saya tidak mendukung Trans membangun wahananya dengan melibas keberadaan TBRS, tapi saya mendukung dengan berbagai alternatif yaitu : pembangunan wahana tidak sampai menggangu area TBRS atau bangun di area lain yang tidak kalah representatif sehingga menjamin investasi investor. Saya mengutip kalimat Sutiyoso dalam sebuah sesi wawancara di salah satu televisi swasta saat dia akan membangun koridor pertama Trans Jakarta yang saat itu luar biasa pro kontranya, beliau berkata "Setiap pembangunan pasti akan ada pihak yang dirugikan dan diantara pihak tersebut yang paling dirugikan adalah masyarakat kecil" Silahkan pemerintah yang berwenang menjalankan amanah mana manfaat yang lebih besar, pro kontra akan selalu ada, selama untuk kepentingan yang lebih besar, maka jangan ragu-ragu untuk menjalankan programnya. yhw


Membuat Vertical Garden atau Taman Vertikal

Written By test on Wednesday, March 4, 2015 | 8:28 AM

Berikut adalah tahapan - tahapan  membuat Vertical Garden atau Taman Vertikal :

1. Buat konstruksi di bagian belakang (frame ) dengan rongga sekitar 7 cm dari tembok. Ini penting agar media tanam tidak langsung berhubungan dengan tembok karena lembap. Ukuran frame sekitar 0,5 m x 1 m. Jika terlalu luas, misal 1 m x 1 m, karpet bisa melengkung di bagian tengah sehingga air yang jatuh tidak rata.
2. Setelah selesai dengan rangka utama langkah selanjutnya adalah menutupi rangka tersebut dengan lapisan perantara dengan menggunakan polycarbonat atau PVC foam board
3. Setelah frame siap, taruh media tanam (geotextile atau velt sabut kelapa) dua lapis. Sobek lapisan depan dengan jarak 12 cm. Di antara lubang tadi, buatlah jahitan jelujur vertikal dan horizontal untuk mengunci sobekan dan agar media tanam tidak melorot ke bawah
4. Karena ada jarak antar lubang, maka tidak semua media tanam (karpet) langsung tercover dengan tanaman. Seiring pertumbuhan tanaman, lama-lama karpet akan tercover rata. Pilih tanaman yang seimbang antara tajuk dan akar. Jika tajuknya terlalu besar, daun akan layu dan jatuh, baru sebulan kemudian tumbuh dengan baik. Lebih baik pilih tanaman yang lebih kecil tajuknya supaya akar cukup menopang daun sehingga daun tidak layu. Ini konsep kesimbangan tanaman yang harus diketahui.
5. Masukkan tanaman ke dalam lubang yang sudah dibuat. Bisa menggunakan rockwool yang digulung, tapi bisa juga langsung. Yang penting tanaman sudah punya akar yang bagus, tumbuh baik di polybag , media bagus (remah dan banyak rongga). Masukkan sebagian media di polybag ke dalam lubang. Ini justru akan membuat akar tidak terlalu terganggu sehingga tanaman tidak butuh aklimatisasi atau adaptasi yang lama.

6. Sistim pengairan tanaman vertical garden yang biasa digunakan jenis penyiraman drip irigasi atau irigasi tetes.  Sistim ini dipadukan dengan sistim otomatis dimana air akan mengalir hanya pada saat siang hari, setiap 3 jam sekali, dan sekali penyiraman cukup 2 sampai 3 menit saja, sehingga air digunakan secara efisien.  Dengan bantuan timmer controller dan solenoid valve, semua sistim irigasi berjalan secara otomatis menghemat tenaga kerja.

Pemupukan Otomatis
Pemupukannya yang biasa digunakan adalah pupuk lengkap hydroponics jenis AB Mix sehingga tanaman akan tumbuh secara sempurna walaupun tidak menggunakan media tanam berupa tanah ataupun pupuk kandang.Jangan lupa, tempatkan tanaman yang tahan kering di bagian atas, dan tanaman basah di bawah.
Perhatikan beberapa hal berikut pada saat membuat taman vertikal :
  1. Seperti apa pun panasnya, biasanya tanaman VG hanya mendapat sinar matahari selama setengah hari karena arah gerak matahari. Akibatnya, ada masa ketika tanaman terlihat tidak subur karena tidak mendapat sinar matahari full seharian.
  2. Pemupukan bisa dilakukan secara otomatis. Caranya, campurkan pupuk ke dalam tandon air. Lakukan seminggu sekali.
  3. Pemangkasan bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali, khususnya untuk VG berpola tertentu.
  4. Cek nosel setiap 6 bulan sekali. Begitupun filter sebaiknya diperiksa secara periodik. Bersihkan 2 minggu sekali jika kualitas airnya bagus.
Demikian tahapan membuat VG atau taman vertikal, semoga berguna.
sumber : tabloidnova.com, VG Patrick Blanc, etc

Mengenal Vertical Garden atau Taman Vertikal

Written By test on Tuesday, March 3, 2015 | 2:32 PM

Vertical Garden (VG) atau taman vertikal adalah tanaman dan elemen taman lain, baik softscape maupun hardscape , yang disusun dalam bidang vertikal. Di dalamnya bisa berisi tanaman dan elemen-elemen lain, semisal air terjun. Konsep ini sekarang banyak dikembangkan di kota-kota besar, utamanya karena ruang terbuka hijau yang makin terbatas. Tembok-tembok rumah kini bisa dibikin VG. Per meter persegi dinding bisa berisi 64 tanaman.
Fungsi VG sendiri tak ubahnya taman pada umumnya. Ia memberi tambahan oksigen, ruang hijau, serta mengurangi suhu udara. Satu-satunya perbedaan adalah VG tidak berfungsi sebagai penahan erosi. Prinsip VG mirip dengan hidroponik, yakni bertanam tanpa tanah. 

Struktur Utama
Struktur utama adalah rangka yang menjadi tumpuan atau landasan dari VG, rangka struktur umumnya terbuat dari baja ringan dengan standar ukuran dan jarang tertentu lalu dibuat semacam grid sampai memenuhi luasan bidang yang ingin dicover oleg VG. Fungsi dari rangka baja ringan ini adalah :
1. Memelihara dinding agar tidak lembab dan keropos
2. Mengalihkan beban VG dari dinding ke rangka baja ringan
Dalam prakteknya rangka baja ringan ini ada yang menempel ke dinding dan ada juga yang diinstal benar2 terpisah dari dinding, secara tampak keduanya akan terlihat seperti menempel dinding.
Lapisan Perantara
Di beberapa installer setelah rangkaian baja ringan dan sebelum sampai ke media tanam, rangka baja ringan terlebih dahulu ditutupi dengan polycarbonat atau PVC foam board, tujuannya untuk membuat dinding dan rangka baja lebih awet, tidak terkena rembesan air sisa siraman secara langsung dan terus menerus.
Media Tanam
Media VG yang banyak digunakan, dua di antaranya adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Velt sabut kelapa, yang dibuat dalam bentuk seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, lebih unggul dalam hal menyimpan air. Komponen semuanya dari dalam negeri, sementara geotextile masih impor, sehingga lebih mahal. Dalam hal ketahanan, geotextile lebih unggul bisa tahan 15 tahun, sementara sabut kelapa berkisar 8 tahun karena berbahan organik yang bisa lapuk.
Jenis Tanaman
Untuk membuat taman vertikal , jenis tanamannya bisa apa saja. Namun, meski semua jenis tanaman bisa ditanam untuk VG, tetap harus memerhatikan faktor lingkungan. Jika VG-nya outdoor , sebaiknya pilih tanaman outdoor , begitu pun untuk yang indoor . Hindari tanaman merambat karena tumbuh liar kemana-mana dan usia dewasanya tinggi. Pilih tanaman jenis semak dan bisa hidup bertahun-tahun.
Jenis tanaman yang digunakan untuk taman vertikal beragam. Akan tetapi terdapat beberapa kriteria, antara lain:
  •     Pilih tanaman yang memiliki bobot tidak terlalu berat.
  •     Pilih tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh rendah hingga menengah
  •     Hindari tanaman merambat dalam membuat vertical garden
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman yang memenuhi persyaratan di atas:
  1. Kuping gajah (Anthurium crystalinum), jenis yang biasa digunakan untuk taman vertikal adalah jenis yang berdaun kecil
  2. Tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
  3. Lili paris (Chlorophytum comosum), Lili paris tahan terhadap matahari langsung dan tumbuh optimal di tempat yang ternaungi.
  4. Cryptanthus, cocok jika disandingkan dengan Bromeliaceae.
  5. Kucai, Bunga dari Kucai berwarna pucat ungu, berbentuk bintang dengan enam kelopak bunga lebar.
  6. Neoregelia, kerap dinamakan dengan bromelia. Padahal bromelia adalah nama keluarga dari banyak genus tanaman. Jenis yang sering digunakan untuk taman vertikal antara lain jenis Neoregelia olens dengan daun merah polus berujung rata, lalu Neoregelia carolinae dengan corak daun bergaris.
  7. Lipstik (Aeschynantus Radicans), daun tanaman ini berbentuk ginjal.
  8. Kadaka (Asplenium sp), terdapat berbagai jenis tanaman kadaka, Anda dapat memilih yang daunnya tidak terlalu panjang dan besar.
  9. Sirih Merah.
  10. Singonium, tanaman ini memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau dan putih. Tanaman ini mudah tumbuh 
Sistem Irigasi
Secara umum irigasi yang digunakan ada 2 yaitu irigasi tetes (drip irrigation) atau dengan metode sprayer. Sistem irigasi mutalk diperlukan sistem yang otomatis, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk sistem yang manual tapi untuk memastikan kebutuhan tanaman akan air terpenuhi maka kita perlu sistem irigasi yang otomatis menggunakan timer. Sistem irigasi yang otomatis non timer juga bisa dilakukan dengan menggunakan pompa yang terus berjalan seperti pompa akuarium lalu dengan volume kecil menetes di bagian tanaman atau media tanam secara  terus menerus. Air sisa siaraman yang tidak terserap bisa dibuang ke tanah atau ditampung lagi untuk kemudian digunakan lagi untuk mengairi VG, pada metode ini fungsi filter mutlak dibutuhkan.

Demikian secara garis besar penjelasan mengenai Vertical Garden, Taman Vertikal, atau dikalangan praktisinya sering disebut Vega, Semoga bermanfaat.
Sumber : tabloidnova.com, asbindo.org, tamanmurah.net

Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer - See more at: http://www.asbindo.org/tren/membuat-taman-vertikal-di-rumah#sthash.NSE8J8SW.dpuf
Irigasi yang sering digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation) ataupun dengan sprayer - See more at: http://www.asbindo.org/tren/membuat-taman-vertikal-di-rumah#sthash.NSE8J8SW.dpuf

Tips Memilih TV LCD / LED Digital

Written By test on Monday, March 2, 2015 | 12:32 AM

Pemerintah dalam hal ini Menkominfo sudah mensosialisasikan keputusan International Telecommunication Union (ITU) atau otoritas telekomunikasi internasional memberi kebijakan konversi dari analog ke penyiaran digital  kepada seluruh negara di dunia paling lambat 17 Juni 2015. Artinya setelah 17 Juni tersebut semua siaran TV sudah harus digital, Di Indonesia sendiri melalui penjelasan Menkominfo terdahulu Tifftaul Sembiring menyatakan kalau migrasi switch off analog ke digital akan diberikan waktu sampai 2018 beberapa keterangan lain sampai 2017, artinya mau tidak mau TV analog akan segera berganti ke TV digital. Kebijakan ini menjadi hal yang paling mendasar bagi kita untuk memilih/membeli TV LCD/LED sekarang ini

Apa perbedaan siaran analog dengan digital?
Simplenya adalah siaran analog yang biasanya kita terima bisa dari kondisi penerimaan bagus sampai penuh dengan semut tergantung dari kualitas penerimaan antena di masing-masing tempat, sedangkan penerimaan digital hanya ada 2 kemungkinan, bagus atau hilang sama sekali sama seperti bila kita berlangganan dengan TV kabel. TV digital hadir dengan kualitas layar dan suara yang lebih bagus dari analog, lagipula teknologi sudah tidak terhindarkan seperti layaknya di telekomunikasi yang begitu cepat bertransformasi dari teknologi satu ke yang lainnya dalam rentan waktu yang tidak terlalu lama (2G, 3G, LTE, dst).
Berikut tips dalam memilih TV LCD/LED digital
1. Pilih resolusi TV sesuai budget, anda bisa membeli ragam kualitas resolusi sekarang ini tapi minimal saya kerucutkan 2 dan anda hanya akan memilih 2 ini sesuai dengan budget anda, Full HD atau Ultra HD. Ultra HD sekarang lagi marak dengan resolusi 3840 x 2160 pixels sedangkan Full HD 1920 x 1080. Kualitas gambar jelas berbeda begitu juga dengan harga, tapi pada dasarnya dua - duanya sudah menyajikan kualitas gambar yang sangat baik, sekali lagi ini hanya masalah teknologi.

2. Beli TV LCD/LED yang monitornya sudah mendukung teknologi hard panel, sehingga aman dari kejadian dead pixel akibat panel tertekan dsb.

3. Belilah TV digital dengan Digital Video Broadcasting – Terrestrial 2nd generation (DVB-T2) receiver, kalau kita membeli TV digital dengan DVB-T maka bisa dipastikan di Indonesia TV tersebut tidak akan bisa menerima siaran digital.

4. Multimedia, fitur ini sudah menjadi syarat mutlak bagi kita dalam hal memilih TV akhir-akhir ini. kemampuan TV membaca semua format gambar dan video membawa kemudahan yang sangat berarti, sehingga fungsi DVD player bisa diabaikan. Saat membeli TV ini disarankan membawa harddisk yang berisi koleksi film anda, untuk memastikan kalau TV ini compatible dengan semua format video dan audio seperti yang tertulis dalam spesifikasi. Jangan lupa juga memilih TV yang mampu membaca harddisk sampai dengan kapasitas minimal 2 terra, kenapa? karena perkembangan harddisk ke depan juga akan sangat cepat, sehingga keberadaan hardisk 2 terra akan menjadi umum bahkan mungkin menjadi kapasitas yang paling minimum di masa yang akan datang. terlebih lagi film dengan kualitas blue ray akan memakan space yang cukup besar, sehingga kebutuhan hardisk kapasitas besar menjadi hal yang umum. Pada saatnya penggunaan DVD player sudah akan semakin ditinggalkan.

5. Mobile Mirroring, artinya layar handphone kita bisa kita mirror ke televisi kita, misal apabila kita sedang nonton video di youtube emnggunakan handphone dan apabila layar handphone kita dirasa terlalu kecil maka kita bisa melakukan koneksi ke TV dan memindahkan tampilan yang ada di handphone kita ke TV tersebut.
Problemnya kita harus jeli koneksi yang bagaimana yang TV tersebut miliki, ada dengan kabel ada juga dengan wireless. Pilihlah koneksi via wireless, lebih fleksible dan memudahkan. Apabila fasilitas mirror yang disediakan TV tersebut menggunakan kabel maka sebaiknya lupakan saja, tentu tidak akan praktis.

6. 3D atau Smart TV? kedua fitur ini menjadi pilihan yang menarik. penambahan salah satu fitur ini cukup signifikan dalam mendongkrak harga jual. apabila budget masih mumpuni maka perlu dipertimbangkan untuk membeli salah satu fitur ini, smart tv semakin hari semakin diminati sedangkan 3D sebagian masih ada yang membelinya sebagian lagi memilih untuk meninggalkan fitur ini, kenapa? karena produsen yang memproduksi film dengan format 3D makin hari makin sedikit, tahun 2013 merupakan boomingnya film 3D ada puluhan film 3D yang beredar di dunia, sedangkan di tahun 2014 film 3D turun drastis di sekitaran 5 - 7 film, ini artinya fitur 3D yang kita miliki belum tentu dapat digunakan. Memang ada fitur yang merubah 2D menjadi 3D, tapi hal ini tentu tidak maksimal karena kita seperti menonton dalam akuarium saja, tidak benar-benar merasakan 3Dnya.

7. Brand, ada 2 brand korea ternama yang bermain di LCD/LED yaitu LG dan Samsung, walaupun ini masuk area loyalitas dari pembeli itu sendiri tapi saya pikir wajib rasanya kita untuk membandingkan merk yang kita sukai dengan kedua atau salah satu merk ini kalau untuk urusan TV.

8. Desain, desain milayah selera masing-masing. umumnya makin kesini desain TV makin meminimalisir bezel. semakin up to date suatu produk TV sepertinya ke depan akan semakin mempertipis bezel yang mengelilinginya.

Demikian 8 tips dalam memilih dan membeli TV LCD/LED, semoga bermanfaat :).

 
Support : Creating Website | Johny Template | Hewijizian Corp
Copyright © 2014. Yudi Hewij Story - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template Published by Hewijizian Corp
Proudly powered by Blogger