Latest Post

Penipuan Online Modus Baru

Written By test on Tuesday, May 26, 2015 | 5:04 PM

Semakin maju suatu jaman maka semakin berkembang juga teknik atau modus operandi dari suatu kejahatan. Berikut adalah penjabaran metode penipuan yang tergolong cukup rumit dan canggih sehingga bisa menipu daya korbannya. Intinya adalah, jangan percaya dan hati-hati kalo ada orang yang mentransfer pembayaran lebih kemudian minta kelebihan dananya dikembalikan lagi. Berikut kronologis lengkapnya :

P = Penipu
K1 = Korban ke-1
K2 = Korban ke-2


P membeli barang seharga Rp 150.000 ke K1, otomatis dia meminta reknya K1 untuk melakukan pembayaran sebesar Rp 150.000 itu. Kemudian pd saat yg bersamaan P menjual barang lain ke K2 seharga Rp 650.000. Disini P bukannya ngasih no rekening dia ke K2 malah ngasih no rekening punyanya K1, akhirnya K2 transfer ke K1 yg dikiranya no rekening si P.

Nah kemudian si P telp K1 bilang bahwa dia transfer kelebihan Rp 500.000 (yg harusnya transfer Rp 150.000 malah masuk Rp 650.000). Si K1 setuju untuk mengembalikan Rp 500.000 uang yang dianggapnya kelebihan pembayaran dari si P ke dia.

Tapi si P ngasihnya no.rek REKBER…..!! Dalam artian dia transaksi juga dengan orang lain lewat REKBER.
Akhirrnya si K1 transfer ke Nomor REKBER yang dikiranya Nomor Rekening punya P !!
Jadi disini si P putar uang hasil penipuannya buat beli barang terus menerus.
Caranya cerdas memang karena sama sekali TIDAK PERLU PUNYA NO.REKENING..!!Pada posisi ini K2 yang membeli barang dari P bingung barangnya tidak datang-datang, sedangkan P transaksi selama ini pake rekening orang lain diputar-putar buat beli-beli barang.


Singkat cerita setelah mencobva untuk mengklarifikasi ke P masalah barangnya yang tidak kunjung datang, maka dilaporinlah ke Bank si P terkait sebagai tindak penipuan, tapi yang dilaporin itu No Rekening punya K1 karena memang dari awal K2 transfer ke no rekening milik K1. Akan tapi K1 tidak tahu apa-apa soal penipuan, karena dia anggap itu uang hasil transaksi dengan P dan kelebihan bayar dan diblokirlah nomor rekening K1 oleh Bank tersebut, karena memang yang dilaporin nomor rekening punya K1
K1 mencoba menghubungi nomor HP si P tapi sudah dapat diduga, HP-nya udah gak aktif!
Akhirnya K1 harus ganti Rp. 650.000 ke K2 supaya nomor rekeningnya tidak diblokir. Sedangkan si P lolos begitu saja dengan mendapatkan barang yang dia inginkan seharga 500rb rupiah. apabila K1 mengincar no rekening saat dia mengembalikan kelebihan bayar 500rb maka yang didapat nomor rekening rekber. sedangkan pemilik rekber tahunya nomor rekening K1 (sebagai pembeli) dan nomor rekening Penjual yang di sini dia tidak menjadi korban karena sudah mengirim barang dan berhak akan uangnya sesuai aturan rekber atau mereka boleh berdebat untuk itu apakah penjual terakhir berhak akan uang tersebut tapi yang paling penting P mendapatkan barang yang diinginkannya dari K1 dan dari penjual terakhir tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun dan tanpa meninggalkan identitas apapun kecuali nomor telepon dan alamat pengiriman. Hal yang paling dimungkinkan adalah alamat pengiriman, disinilah harapan terakhir untuk bisa mengejar si pelaku tapi bisa ditebak lokasi pengiriman inipun sudah di acak oleh P dan tentu saja beroperasi di luar pulau yang membuat korban mengurungkan niat untuk menelusuri lebih dalam.

Bagi yang suka belanja online, harus berhati-hati..! 

Antenna yang Bagus untuk TV LCD/LED Digital

Setelah kita mendapatkan TV LCD/LED hasil yang sesuai dengan kebutuhan dan teknologi terkini mengikuti saran dari post yang pernah dibahas sebelumnya "Tips Memilih TV LCD / LED Digital", maka ada baiknya sekarang penulis menulis kembali hal yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung TV LCD/LED anda yaitu, Antenna.

Antena TV digital di desain khusus untuk bisa menangkap sinya digital dengan baik, ada berbagai macam merk yang terkenal di pasaran dengan segala variasi harga, ukuran dan kerumitan bentuknya, akan tetapi harga tinggi, bentuk yang lebih besar dan rumit belum tentu menjamin kejernihan sinyal TV yang diinginkan. Problem utama dari teknologi TV LCD/LED adalah kelemahanya dalam menangkap sinyal, berbeda dengan TV generasi sebelumnya (TV tabung) dimana daya tangkapnya terhadap sinyal TV lebih besar. Permasalahan ini menjadi cukup serius karena kecanggihan dan futuristik bentuk TV LCD/LED akan terasa sia-sia jika kualitas gambarnya tidak bagus. solusi paling mudah tapi mahal adalah dengan berlangganan TV kabel, akan tetapi untuk sebagian kalangan ekonomi bawah dan kalangan yang memiliki mobilitas tinggi tentu memilih berlangganan TV kabel akan memberatkan dan suatu bentuk pemborosan. Bagi masyarakat bawah tentu ini termasuk mahal, sedangkan bagi mereka yang memiliki kesibukan tinggi, berlangganan TV kabel menjadi hal yang sia-sia karena terbatasnya waktu untuk dapat menikmati acara-acara dari berbagai macam stasiun tv yang bersumber dari berbagai belahan dunia tersebut, kecuali kedua faktor ini diabaikan untuk kepentingan fasilitas ataupun kebutuhan di rumah anda, tentu ini hal yang berbeda.

Maka dari itu penulis merasa perlu menawarkan solusi mudah dan murah yaitu menggunakan antena tv yang menurut pengalaman pribadi layak untuk dilirik pengunjung blog ini. antena TV pada dasarnya kita bagi 2, indoor dan outdoor. berikut merk dan contoh gambar untuk masing - masing tipe tersebut sesuai pengalaman penulis sendiri :

1. Indoor
Antena PF, kisaran harga antara 40rb - 50rb rupiah.
Antena ini bisa anda dapat dengan  mudah di toko-toko listrik terdekat, tapi ingat jangan tertipu karena tipe antena ini banyak tiruannya dipasaran tentu saja dengan kualitas yang mengecewakan.
2. Outdoor
Antena Titis, kisaran harga 80rb - 90rb rupiah.
Antena dengan brand Titis masih sulit anda temukan di toko listrik terdekat, karena masih belum di jual bebas. Toko umumnya enggan menyetok barang yang belum terkenal merknya, padahal kalau mereka tahu kualitas antena Titis buatan anak bangsa ini tidak kalah bagusnya dengan berbagai brand merk antena yang terkenal bahkan mungkin dibandingkan dengan merk tertentu antena Titis lebih bagus, terlebih untuk menangkap sinyal digital.
Menurut pengalaman, hasil kedua antena di atas lebih baik dari antena yang terkenal dipasaran, tentu kualitas tiap daerah dan tempat berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor berikut ini :
1. Kualitas konektor dan kualitas sambungan
Pilihlah konektor yang bagus dan pada saat menyambungkannya ke kabel, pastikan outer conductor dan cooper inti tidak bercampur, pastikan juga cooper inti menempel pada kondukstor secara kuat, begiti juga outer conductor terikat kuat pada tempatnya.

2. Kualitas kabel coaxial
Salah satu kabel coaxial yang direkomendasikan adalah merk Camira RG-6 impedansi 75 Ohm, kabel yang bagus memiliki braid shield/outer conductor yang dan cooper inti yang tebal, sebagian merk abal-abal mengganti cooper inti dengan bahan campuran, sehingga daya penghantarnya berkurang meskipun diameter terlihat besar.

3. Lokasi dan ketinggian antena
Beberapa area yang berlokasi di dataran tinggi atau dekat dengan stasiun pemancar maka ketinggian antena tidak perlu terlalu tinggi, sedangkan area tertentu yang di dataran rendah dan jauh dari pusat pemancar tentu akan memerlukan elevasi antena yang lebih tinggi.
4. Arah antena
Untuk siaran digital (DVB-T2) untuk anda yang berada di sekitar Jabodetabek arahkan antena anda menuju ke area Meruya, Jakarta Barat, kenapa? karena sebagian besar pemancar digital (DVB-T2) stasiun televisi dipusatkan di area tersebut tujuannya tentu saja agar pemirsa di rumah kedepannya tidak perlu memindah-mindah antena untuk mendapatkan siaran digital yang bagus ketika berganti chanel dikarenakan masing-masing stasiun TV memiliki lokasi pemancar digital yang berbeda-beda. Beberapa orang salah pengertian dalam mengarahkan antena, berikut contoh arah antena.

Selama anda tidak mendapatkan siaran digital, jangan harap kualitas gambar akan benar-benar jernih pada TV LCD/LED, yang sudah dibuktikan adalah kualitas kedua tipe antena ini lebih baik dalam hal menangkap sinyal analog (indoor) maupun digital (outdoor0 dibandingkan tipe antena lainnya. Selamat mencoba...! :) .yhw

 
Support : Creating Website | Johny Template | Hewijizian Corp
Copyright © 2014. Yudi Hewij Story - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template Published by Hewijizian Corp
Proudly powered by Blogger